Dorong pertumbuhan ekosistem 4G, XL luncurkan tabungan kuota
By Ervina Anggraini September 17, 2015
- Hingga akhir tahun 2015 XL menargetkan 4,5 juta pelanggan 4G LTE
- Tabungan kuota diharapkan bisa mendorong percepatan adopsi
KOMERSIALISASI jaringan 4G LTE (long term evolution) terus digodok sejumlah pihak mulai dari pemangku kebijakan (pemerintah), operator hingga pembesut perangkat.
Dari sisi operator, kesiapan infrastruktur yang memadai dan dapat mencakup seluruh wilayah di Indonesia masih terus disiapkkan.
PT XL Axiata Tbk (XL) salah satu operator telekomunikasi di Indonesia mengaku terus menyiapkan ekosistem pendukung jaringan 4G LTE. Operator yang memiliki 45 juta pelanggan ini melakukan sejumlah kesiapan mulai dari modernisasi hingga memperluas cakupan jaringannya.
Menurut data yang dirilis Counterpoint Research, untuk pertama kalinya pengapalan smartphone 4G LTE di Indonesia melampaui satu juta unit. Jumlah ini tentu akan tumbuh sebanding dengan pengadopsi jaringan 4G LTE.
Sejak resmi menyediakan jaringan 4G di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada bulan Juni lalu, XL menargetkan hingga akhir 2015 bisa menyediakan akses di delapan kota, yakni Lombok, Jakarta, Bogor, Bandung, Bali, Surabaya, Medan, dan Jogjakarta.
“Saat ini kami memiliki 1,2 juta pelanggan 4G LTE, targetnya kalau sampai ekspansi ke delapan kota tersebut bisa meningkat sebesar 10% atau sampai 4,5 juta pelanggan per akhir tahun ini,” kata XL general manager – data package Roy Wisnhu Wibowo (gambar) di Jakarta.
Target yang dimaksud Roy bukan tanpa alasan, mengingat hingga akhir Oktober, anak perusahaan Axiata Group Berhad ini akan ekspansi jaringan 4G ke Denpasar dan Bandung. Sementara untuk area Jabodetabek diharapkan cakupan jaringan 4G bisa rampung pada akhir November.
“Kami masih menunggu proses migrasi jaringan yang dilakukan oleh pemerintah yang rencananya akan rampung pada November, setelah itu baru kami bisa melakukan ekspansi dengan frekuensi yang ada,” tambah Roy.
Proses migrasi jaringan yang dimaksud adalah modernisasi frekuensi 1800MHz yang saat ini hanya digunakan untuk koneksi 3G. Nantinya dengan dukungan infrastruktur yang memadai, operator tidak perlu merogoh kocek untuk upgrade ke jaringan 4G.
Optimalisasi jaringan menunggu proses migrasi
Menurut Roy, saat kini, XL masih menggunakan frekuensi 900MHz untuk komersialisasi akses 4G LTE khususnya di wilayah Lombok, Medan, Jogja dan Bogor. Sementara untuk frekuensi 1800MHz baru bisa digunakan setelah pemerintah merampungkan proses migrasi jaringan.
“Kami pernah mencoba menggunakan 10MHz di frekuensi 1800MHz dan kecepatannya bisa mencapai 100Mbps (megabyte per second), tetapi itu belum bisa dikomersialkan karena masih menunggu migrasi jaringan rampung,” tambahnya.
Bila proses migrasi yang dilakukan pemerintah rampung, XL akan bisa melakukan perluasan akses ke beberapa kota satelit di delapan kota yang sudah mengakomodir layanan 4G LTE. Hingga akhir tahun 2016 XL menargetkan bisa menyediakan akses 4G LTE di 30 kota di Indonesia.
Program pendukung dan penukaran uSIM
Roy menambahkan saat ini hanya ada 6 hingga 10 persen pelanggan XL yang sudah memakai perangkat pendukung jaringan 4G, akan tetapi masih menggunakan SIM card lama.
Dengan menukarkan SIM card yang lama dengan uSIM berikut pilihan paket yang tersedia, diharapkan bisa mendongkrak migrasi pelanggan dari 3G ke 4G dan nantinya bisa meng-upgrade perangkat.
Untuk mendorong percepatan adopsi 4G, XL chief brand and customer experience officer Nicanor V. Santiago III mengatakan mereka akan melakukan berbagai langkah dan salah satunya dengan mendorong penukaran SIM card lama dengan uSIM dan merilis paket pendukung akses data di jaringan 4G.
“Paket tabungan kuota (tank) 4G diharapkan bisa melengkapi ekosistem layanan 4G LTE yang memberikan bonus kuota yang dapat diakumulasi ke bulan berikutnya,” kata pria yang akrab disapa Niki (bawah).
Penyebaran paket tank akan dikerjakan sampai akhir tahun khususnya untuk wilayah Jakarta. Ke depan, paket serupa juga akan disediakan untuk area penyedia 4G lainnya seperti Makassar.
Pelanggan 3G yang berlangganan paket data HotRod secara otomatis bisa menjajal langsung koneksi 4G di daerah cakupan dan telah menggunakan uSIM.
Menanggapi keluhan pelanggan soal akses data 4G yang dianggap lebih cepat menghabiskan pulsa, XL general manager corporate relation & communication management Tri Wahyuningsh mengatakan hal itu karena koneksi yang cepat sehingga pengguna tidak sadar hingga terasa kuota internet cepat habis.
“Nature speed 4G sebenarnya lebih cepat dibandingkan 3G dengan kuota yang lebih banyak, ditambah teknologi yang memang semakin cepat sehingga untuk menggunakan aplikasi rich content rasanya seperti menghabiskan kuota,” kata perempuan yang akrab disapa Ayu.
XL menyediakan paket HotRod dengan tabungan kuota 4G dalam 3 paket bulanan mulai dari pilihan kuota 2GB, 4GB, hingga 6GB dengan harga mulai dari Rp 25 ribu. Bonus paket tabungan kuota 4G nantinya bisa terakumulasi ke bulan berikutnya selama pengguna masih memiliki sisa kuota dan dapat digunakan di seluruh Indonesia.
Artikel Terkait:
Indonesia to change licensing model for mobile operators
Axiata needs Celcom and XL to perform, or will miss targets
Telco Deep Dive: LTE’s elusive business model
So, what does LTE bring you, the user?
Untuk mengakses lebih banyak berita-berita teknologi serta informasi terkini, silahkan ikuti kami di Twitter, LinkedIn or sukai laman kami di Facebook.