eFishery dapat dana investasi pra-Seri A dari Aqua-spark dan Ideosource
By Digital News Asia September 10, 2015
- Akan digunakan untuk menjangkau lebih banyak distributor
- Metode pemberian pakan secara otomatis
To read a slightly different version of this story in English, click here.
DEWI Fortuna sedang menghampiri eFishery, produsen alat pemberi pakan ikan pintar (smart fish feeder). Perusahaan asal Indonesia ini, mengumumkan secara resmi bahwa perusahaannya telah menerima dana investasi pra-Seri A dari Aqua-spark, dana investasi berbasis di Belanda dan modal ventura asal Indonesia bernama Ideosource.
Kucuran dana investasi tersebut, nantinya akan digunakan untuk tiga hal. Yakni untuk menjangkau lebih banyak distributor, menemukan mitra lokal, dan mengembangkan pangsa pasar di Indonesia.
Sebagai startup Internet of Things (IoT) di bidang peternakan ikan dan udang, eFishery menyediakan solusi untuk masalah proses pemberian pakan yang menjadi tantangan utama industri akuakultur komersil.
Metode pemberian pakan ikan yang biasanya bisa menghabiskan 50% hingga 80% biaya operasional peternakan ikan kini bisa ditekan hingga sebesar 21%.
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), ada lebih dari 96% aktivitas peternakan ikan terkonsentrasi di Asia, di Indonesia sendiri pangsa pasar industry akuakultur mencapai Rp 76 triliun.
Nah, solusi yang ditawarkan oleh startup asal Bandung ini memungkinkan pasar industri akuakultur dapat berkembang. Solusi tersebut terbilang inovatif dengan berbasis teknologi yang dapat menyelesaikan masalah sehingga memungkinkan peternak memberi pakan secara otomatis menggunakan sensor pengatur nafsu makan ikan, mendistribusikan makanan secara otomatis, memberi pakan sesuai yang kebutuhan dan memberikan laporan konsumsi makanan di smartphone peternak secara real time. Harganya pun sangat terjangkau.
“Saya menemukan masalah dimana pekerja memberi pakan ikan secara tidak efisien, dan peternak tidak memiliki teknologi apapun untuk mengendalikan proses pemberian pakan. Kami menciptakan produk ini untuk membuat bisnis peternakan ikan dan udang menjadi semakin efisien, nyaman dan memiliki akuntabilitas,” kata cofounder dan chief executive officer, Gibran Chuzaefah Amsi El Farizy dalam keterangan tertulis, Sept 8.
eFishery mengembangkan model bisnis dengan menjual alat pemberi pakan kepada peternak dan distributor. Selain itu, startup ini juga mendapatkan penghasilan dari biaya berlangganan pemakaian software untuk memonitor dan menganalisa aktivitas pemberian pakan ikan di smartphone dan tablet setiap bulannya.
Hingga kini terdapat lebih dari 17.000 peternakan ikan dan udang asal Thailand, Singapura, India, Tiongkok, Brazil, dan sejumlah negara di Afrika yang tertarik dengan solusi inovatif ini. Bahkan dalam waktu dua tahun terakhir, eFishery mengaku telah menjual ratusan unit alat pemberi pakan otomatis.
“Indonesia memiliki sekitar 3,3 juta kolam ikan dan 2,7 juta peternakan ikan. eFishery berpotensi dapat menentukan standar baru untuk bisnis akuakultur dan membuat industrinya semakin transparan, berbasis data, akuntabel – semua faktor yang akan membuat bisnis di sektor ini menjadi lebih menarik di mata investor,” tambah Amy Novogratz, partner di Aqua-spark.
Andrias Ekoyuono, vp of business development Ideasource menambahkan, eFishery merupakan contoh sempurna sebuah perusahaan yang sedang menyelesaikan masalah nyata di pasar yang menguntungkan.
Bergabungnya eFishery di jaringan besar Aqua-spark yang berisi ahli, organisasi, institusi dan perusahaan portofolio dapat membangun industri akuakultur global dan meningkatkan keahlian dalam bidang teknologi Indonesia melalui Ideosource.
Kedepannya, eFishery akan mengembangkan platform software dengan menciptakan dashboard yang lebih baik untuk pengguna dan menambah berbagai fitur dan kompatibilitas ikan dalam alatnya. Hingga saat ini solusi eFishery baru tersedia di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera.
Untuk memudahkan peternak skala kecil, eFishery akan mengimplementasikan model penyewaan dengan membayar penggunaanya setiap bulan atau melakukan pembayaran setelah musim panen.
Berita terkait:
US –based Tone and XL Axiata out to empower Indonesian fisherman
Wobe: Entrepreneurial tech for disadvantaged women in SEA
East Ventures invest in Indonesia Gen Y media Startup IDNTimes.com
Code Army learning about Indonesia’s startup scene
Dapatkan berita teknologi terkini dengan mengikuti kami di Twitter, LinkedIn dan Facebook.