Sorry, you need to enable JavaScript to visit this website.

Pasca 4G, Kominfo fokus garap fixed broadband pada 2016

  • Pemerintah merasa perlu fokus mendorong fixed broadband di tahun 2016
  • Menyasar pedesaan, gedung perkantoran dan area perumahan di perkotaan
Pasca 4G, Kominfo fokus garap fixed broadband pada 2016

 
PEMBANGUNAN mobile broadband oleh pemerintah dan operator pada 2015 ditandai dengan rampungnya modernisasi frekuensi 1800MHz yang ditujukan untuk implementasi teknologi 4G.
 
Ketersediaan akses 4G LTE untuk mendukung konektivitas mobile diperlukan sebagai  implementasi pembangunan Pita Lebar Indonesia atau Indonesia Broadband Plan (IBP) yang dicanangkan di akhir 2014 lalu.
 
Kini, memasuki awal tahun 2016, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memastikan satu tugas besar lain yang harus dikejar. Seperti diketahui jika pembangunan pita lebar di Indonesia, terbagi menjadi dua yakni fixed broadband dan mobile broadband.
 
Sejauh ini ada beberapa kendala dalam pembangunan fixed broadband, menyebabkan waktu penyelesaian relatif lama. Selain membutuhkan biaya lebih mahal, dukungan infrastruktur yang terhitung rumit menjadikan proses pembangunan fixed broadband juga terhambat.
 
“Kalau kita paksa  genjot fixed broadband di 2015, mungkin tambahnya hanya ratusan ribu pengguna.
 
“Untuk itulah, kita merasa perlu fokus mendorong fixed broadband  pada 2016,  sementara untuk mobile broadband nanti akan tetap didorong,” kata Rudiantara di sela konferensi media di kantor pusat Indosat Ooredoo di Jakarta, 23 Desember 2015.
 
Menurut Rudi, pembangunan fixed broadband menjadi lebih lama karena harus menggali jalan untuk menghubungkan ke rumah-rumah dan membutuhkan biaya lebih mahal yakni rata-rata US$200 untuk satu rumah.
 
Seperti diketahui, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) menjadi salah satu penyedia fixed broadband yang telah menghubungkan ke lebih dari 800.000 rumah tangga di tanah air melalui teknologi fiber optic.
 
Saat ini, pemerintah tengah berupaya menyediakan fixed broadband untuk daerah pedesaan, serta kawasan perumahan dan area bisnis.
 
“Nantinya Kominfo akan memberikan kemudahan dalam perizinan dan regulasi khususnya untuk fixed broadband di kota-kota besar, khususnya area gedung perkantoran dan kawasan perumahan yang terdiri dari 1000 hingga 5000 rumah,” ungkapnya.
 
Bidik gedung perkantoran dan kawasan perumahan

Pasca 4G, Kominfo fokus garap fixed broadband pada 2016

 
Dalam Peraturan Presiden Nomor 96 tahun 2014, diproyeksikan pembangunan Pitalebar akan rampung pada 2019.
 
Pembangungan meliputi akses internet dengan ketahanan dan keamanan konektivitas dengan kecepatan minimal 2Mbps dan kecepatan maksimal hingga 10GB serta 100GB di daerah tertentu.
 
Rudi (gambar di atas) menyebut, rencana pitalebar khususnya fixed broadband akan menyasar gedung di area perkantoran di kota besar, salah satunya Jakarta.
 
“Rencananya implementasi fixed broadband di gedung perkantoran di Jakarta masih menunggu keluarnya Peraturan Gubernur dari Pak Ahok (Gubernur DKI Jakarta-red).
 
Kalau misalkan tahun depan Pergub mengenai aturan jalur infrastruktur di gedung perkantoran sudah keluar, kemungkinan semester kedua operator sudah bisa menarik kabel fiber,” terang Rudi.
 
Dukungan perizinan dan regulasi yang tengah disiapkan pemerintah, disebut oleh pria yang kerap disapa Chief RA ini, bisa meringankan beban operator.
 
Nantinya penyedia fixed broadband berkewajiban membangun akses jaringan, sehingga pemerintah tidak membiarkan semua beban menyediakan koneksi berada pada operator saja.
 
Telkom salah satu penyedia fixed broadband
 
Sebagai salah satu penyedia fixed broadband, Telkom merupakan operator yang mengimplementasikan jaringan digital untuk masyarakat.
 
Operator yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini, telah membangun jarigan infrastruktur fiber optic dari Sabang sampai Merauke dengan kecepatan akses mencapai 100Mbps.
 
“Saat ini infrastruktur backbone fiber optic Telkom sudah tersedia sepanjang 70 ribu km yang meliputi 60 kota besar dan 100 kota kecil,” ungkap direktur consumer service Telkom, Dian Rachmawan.
 
Dian mengatakan, Telkom tengah mendorong penyediaan layanan instalasi IndiHome untuk mendukung digitalisasi bangsa. Hingga akhir 2015, IndieHome sudah memiliki 1 juta pelanggan di seluruh Indonesia.
 
Jika selama ini Telkom hanya dikenal sebagai penyedia layanan suara, induk perusahaan Telkomsel ini tengah bertransformasi dengan menyediakan solusi layanan digital berupa internet on fiber, TV interaktif dan telepon rumah. Pemerataan akses broadband diyakini dapat menjadi salah satu pendorong percepatan pembangunan ekonomi di Indonesia.
 
Rudiantara memastikan, ketersediaan jaringan broadband di tanah air bukan hanya bisa mengurangi kesenjangan digital, namun juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa.
 
Fixed broadband is the true broadband karena kestabilan akses, dalam konteks e-commerce nanti,  UKM di daerah bisa memanfaatkan untuk meningkatkan daya jual,” pungkas Rudi.
 
Artikel Terkait:
 
Indonesia Broadband Plan, warisan SBY yang dilanjutkan Jokowi
 
12 kota siap jadi kota pintar
 
Regulasi komponen lokal ponsel pintar, membingungkan

Dorong pertumbuhan pengguna internet, Indonesia percepat dukungan infrastruktur
 
 
Untuk mengakses lebih banyak berita-berita teknologi serta informasi terkini, silahkan ikuti kami di 
TwitterLinkedIn or sukai laman kami di Facebook.
 

 
Keyword(s) :
 
Author Name :
 
Download Digerati50 2020-2021 PDF

Digerati50 2020-2021

Get and download a digital copy of Digerati50 2020-2021