Jakarta luncurkan Go-Busway dan Qlue Transit
By Ervina Anggraini October 30, 2015
- Memudahkan pengguna Transjakarta memonitor dan mengetahui jadwal bus
- Memungkinkan pengguna melaporkan kondisi keramain halte secara realtime

UNTUK merealisasikan konsep smart city, pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meluncurkan sistem transportasi terpadu berbasis aplikasi android yang terintegrasi dengan bus TransJakarta, yakni berupa fitur Go-Busway dan aplikasi Qlue Transit.
Bersinergi dengan PT Go-Jek Indonesia, PT Terragolic, PT Telekomunikasi Indonesia dan PT Transjakarta aplikasi ini sebagai wujud dari keinginan Pemprov DKI untuk memberikan layanan yang lebih baik bagi masyarakat. Adanya aplikasi ini juga memudahkan TransJakarta dalam memberikan pelayanannya kepada publik.
Fitur Go-Busway mengintegrasikan layanan Transjakarta dengan pengendara Go-Jek melalui fitur Go-Ride yang bisa dilihat melalui aplikasi Go-Jek. Nantinya, fitur ini dapat digunakan masyarakat pengguna aplikasi Go-Jek untuk melacak nomor dan arah bus TransJakarta, mengetahui lokasi semua bus secara realtime, memberikan informasi estimasi waktu kedatangan bus di setiap halte serta memesan layanan Go-Jek dari dan ke halte yang dipilih.
Sementara dengan menggunakan aplikasi Qlue Transit, masyakarakat bisa mengetahui posisi dan kondisi kepadatan penumpang di dalam bus serta halte bus Transjakarta di seluruh wilayah Jakarta. Masyarakat pun bisa tahu nomor dan arah tujuan bus, hingga kondisi jalan pada saat itu.
Kolaborasi ketiga perusahaan tersebut dengan TransJakarta, menurut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disapa dengan Ahok ini, akan memberikan pelayanan yang lebih baik bagi mobilitas masyarakat DKI karena memanfaatkan kemajuan teknologi. Sebelumnya, Pemprov DKI juga merangkul terlebih dahulu perusahaan startup AppAja.
Diceritakan Ahok, Pemprov DKI sudah memesan solusi untuk transportasi pintar ini sejak enam bulan lalu. “Kerjasama ini memudahkan dalam mengawasi operasional TransJakarta. Warga juga akan lebih nyaman saat menggunakan fasilitas transportasi massal,” kata Ahok saat ditemui DNA di Balaikota Jakarta, 28 Oktober 2015.
Agar aplikasi ini mudah diakses, maka Telkom yang menyediakan infrastruktur, jaringan, dan on board unit, sehingga bisa memantau semua unit bus secara detail melalui operation control center di kantor pusat Trans Jakarta. Menurut
Director of enterprise & business service Telkom Indonesia Muhammad Awaluddin, Telkom menyediakan infrastruktur, konektivitas, dan platform yang mumpuni.
“Selain transportasi, kami juga sudah mendukung solusi untuk pendidikan, kesehatan pariwisata, dan e-government. Pada dasarnya kebutuhan setiap kota berbeda, khusus Jakarta, transportasi massal menjadi salah satu masalah krusial mengatasi kemacetan,” kata Awal.
Maksimalkan potensi startup lokal
Untuk menyediakan transportasi pintar secara menyeluruh, Pemprov DKI Jakarta mengaku percaya dengan sepak terjang Qlue dan Go-Jek. Ahok memiliki alasan di balik dipilihnya kedua aplikasi besutan anak bangsa tersebut.
“Pada prinsipnya DKI itu open source dengan aplikasi siapapun, karena kita mau mendorong anak muda untuk menciptakan banyak aplikasi,” ucap Ahok (gambar).
Chief financial officer GO-Jek Kevin Aluwi menyebut, dengan layanan baru ini, maka pengguna bisa mengecek jadwal bus di halte tertentu kemudian memesan armada Go-Jek untuk sampai ke halte tersebut. Hal ini menurutnya bisa meminimalisir kemungkinan penumpang menunggu terlalu lama atau menaiki bus yang sudah penuh.
“Salah satu visi kami adalah memajukan dan membuat semua layanan transportasi umum secara online melalui kerjasama. Beberapa sudah dijajaki tapi belum semaju dengan Transjakarta,” katanya.
Untuk sementara, Kevin mengaku bentuk kemitraan antara Go-Jek dengan Pemprov DKI hanya berupa sharing data halte, sementara penyematan GPS (Global Positioning System) di bus dipegang oleh Pemda. Bisa saja kerjasama akan meluas ke depannya, namun proses tersebut masih dijajaki.
Go-Jek dalam hal ini hanya sebagai feeder untuk memberikan solusi bagi penumpang Transjakarta mencapai halte yang ingin dipilih sehingga tahu jadwal bus dan jarak tempuh. Sampai saat ini, Go-Jek baru melayani delapan dari 12 koridor busway TransJakarta.
Sementara Qlue sebelumnya sudah bekerjasama dengan pemprov DKI Jakarta. Bedanya, kali ini PT Terralogic merilis aplikasi Qlue transit untuk memudahkan pengguna mengakses jadwal bus TransJakarta dan bus yang melintas di tiap halte.
“Bukan hanya melihat jadwal kedatangan bus, tetapi juga pengguna bisa melihat kondisi halte penuh atau tidak dan melaporkannya,” ungkap chief Qlue Rama Raditya (gambar).
Aplikasi yang baru tersedia untuk platform Android ini, pada dasarnya memiliki konsep sama dengan aplikasi Qlue sebelumnya, yakni mampu menyerap aspirasi warga dalam mengetahui keramaian halte dan bus.
“Saat ini Qlue Transit memang hanya untuk TransJakarta, tapi ke depannya bisa dipakai untuk kendaraan umum lain seperti kereta api dan kapal laut,” ucap Rama.
Menurutnya, kondisi halte yang penuh bisa dilaporkan langsung saat pengguna ada di lokasi dan otomatis akan ada tanda merah yang menandakan ramai sekali, kuning untuk agak ramai dan hijau untuk sepi. Secara tidak langsung algoritma Qlue akan mempelajari jam berapa saja halte padat dengan penumpang.
Semakin banyak warga yang melaporkan tentu akan lebih baik, mengingat semakin banyak info yang dikumpulkan dan bisa dibagikan melalui media sosial. Nantinya akan ada poin yang bisa dikumpulkan dan kedepannya ada skema yang memungkinkan pengguna menukarka poin dengan tiket TransJakarta.
Skema serupa juga disebut Telkom untuk kerjasama yang dilakukan dengan TransaJakarta. Melalui mekanisme e-wallet nantinya pelanggan Telkomsel bisa memanfaatkan saldo T-Cash untuk melakukan pembayaran.
Direktur utama PT Transjakarta ANS Kosasih mengatakan ke depannya kerjasama juga terbuka untuk operator lain. “Saat ini, memang baru dengan Telkomsel kami bekerjasama untuk pembayaran e-wallet, tapi kemungkinan itu akan dipakai juga untuk non TransJakarta karena sudah ada konsorsium bank untuk skema pembayaran tiket penumpang,” ucapnya.
Artikel Terkait:
Telkomsel luncurkan kembali TCash berbasis NFC
Solusi smart living ala Modegi
Joko Widodo ajak technopreneur Indonesia ke Silicon Valley
Dihadang fintech, kreativitas inovasi industri perbankan diuji
Connecting smart cities the smart way
Untuk mengakses lebih banyak berita-berita teknologi serta informasi terkini, silahkan ikuti kami di Twitter, LinkedIn or sukai laman kami di Facebook.