Erik Meijer, pimpinan baru TelkomTelstra
By Masyitha Baziad November 5, 2015
- Ia dianggap memiliki pemahaman bisnis internasional dan domestik
- TelkomTelstra dekati pasar Indonesia dengan produk yang sesuai
ERIK Meijer resmi ditunjuk menjadi presiden direktur TelkomTelstra, perusahaan patungan antara PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom Indonesia) dan Telstra Corporation Limited (Telstra), Australia yang bergerak di bidang Network & Application Services (NAS).
Erik akan memimpin Telkom Telstra mulai 1 Desember.
Dunia telekomunikasi bukanlah hal yang asing bagi Erik. Pria berkebangsaan Belanda ini yang sudah 22 tahun menetap di tanah air ini, sebelumnya menduduki posisi sebagai Strategy Brand Advisor Ooredoo untuk Asia Tenggara.
Bahkan, jauh sebelumnya, dia mengawali karir di Telkomsel dan terakhir menjadi vice president Marketing & CRM selama 11 tahun dari 1995-2006. Dari sini, dia berpindah ke Bakrie Telecom menjabat sebagai wakil direktur utama, sebelum akhirnya pindah ke Indosat dan ditempatkan sebagai director & chief commercial officer pada 2012.
Jabatan itu tak lama dia emban. Sebabnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat itu memintanya untuk mengisi jabatan sebagai direktur Pemasaran dan Penjualan PT Garuda Indonesia pada 2013.
“Meski bukan warga negara Indonesia, Erik dipilih karena dianggap familiar dan memiliki jaringan yang baik di Indonesia, serta memiliki pandangan matang untung lingkup bisnis internasional, dan dia fasih berbahasa Indonesia,” ungkap chief marketing officer Telkom Telstra Sri Safitri pada Digital News Asia (DNA).
Sri mengungkapkan, penunjukkan Erik Meijer ini, selain disebabkan oleh kontrak bersama president director sebelumnya, Philip Sporton sudah berakhir, namun juga sebagai strategi perusahaan untuk memberikan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan bisnis di Indonesia.
“TelkomTelstra ini sebenarnya didirikan sebagai perusahaan Indonesia untuk melayani pasar Indonesia, jadi kami memang mencari orang Indonesia untuk memimpin perusahaa.
“Namun perlu diakui bahwa tidak mudah mencari kandidat Indonesia asli yang memiliki kemampuan mumpuni untuk memahami lingkungan bisnis internasional yang diwakili Telstra, serta mampu memahami pasar Indonesia,” tutur Sri.
Erik (gambar di atas) dianggap mampu mengawinkan pemahaman bisnis internasional dan jaringan pasar domestik untuk memajukan usaha Telkom Telstra. Dengan kepemimpinan Erik, diharapkan TelkomTelstra bisa semakin berkembang.
“Setelah pencarian kandidiat yang ekstensif, kami sangat senang menemukan kandidat sekaliber Erik untuk memanfaatkan kemajuan signifikan yang telah kami [TelkomTelstra] raih sejak awal berdiri.
“Perusahaan hingga kini sudah berjalan dengan baik, bahkan melebihi perkiraan, dan kami mengantisipasi pertumbuhan yang berkelanjutan, ini jelas hal yang sangat menggembirakan,” ujar group managing director Telstra Global Service, David Burns, dalam pernyataan resmi yang diterima DNA.
Philip Sporton yang akan digantikan Erik, sudah menjadi nahkoda bisnis TelkomTelstra sejak Juni 2014. Masa jabatannya akan berakhir pada November 2015 ini. Philip sendiri telah bergabung dengan Telstra Australia sejak 2004 dan menjabat sebagai executive director di berbagai lini bisnis.
“Philip Sporton memimpin TelkomTelstra sejak awal berdirinya perusahaan di 2014 lalu. Dari tidak ada tim sama sekali, kemudian lima orang tim inti, hingga sekarang sudah ada lebih dari 70 orang karyawan di Indonesia,” kata Burns.
Bisnis TelkomTelstra yang mulai diperkenalkan pada April 2015 lalu menawarkan tahap pertama dari produk dan jasa berupa Managed Network Services, Integrated Service Management, dan Professional Services. Hingga kini produk dan jasa tersebut telah digunakan oleh kurang lebih 200 pelanggan bisnis di tanah air.
Produk dan jasa tahap kedua akan diluncurkan TelkomTelstra pada 2016 termasuk managed cloud, unified communications, dan paket terintegrasi bertajuk Managed Security Products.
“Secara peta jalan produk, target pasar, dan strategi perusahaan pada umumnya, tidak ada perubahan signifikan begitu kursi kepemimpinan berganti, TelkomTelstra akan terus melanjutkan pengembangan bisnis di lini Managed Network Services (MNS), yang menjadi bisnis utama kami,” kata Sri.
Artikel Terkait:
Telin Singapore gets Cisco WebEx accreditation, first in APAC
Nasib industri telekomunikasi di tengah anjloknya rupiah
Indonesia’s Telkom deepens footprint in Singapore
Telkom in pact with 8Share, introduces startup to Indonesia
Untuk mengakses lebih banyak berita-berita teknologi serta informasi terkini, silahkan ikuti kami di Twitter, LinkedIn or sukai laman kami di Facebook.